“Dia Pendaki Terbaik di Dunia” – Tadej Pogačar Memuji Rivalnya di Tour de France, Jonas Vingegaard, Saat Persaingan Memasuki Babak Berikutnya

## Pogaar Sanjung Vingegaard: Rivalitas yang Memasuki Babak Baru di Tour de FranceTadej Pogaar, sang juara dunia, tak segan melontarkan pujian setinggi langit kepada rival abadinya, Jonas Vingegaard, menjelang pertempuran epik mereka di Tour de France mendatang.

Ucapan “Dia adalah pemanjat terbaik di dunia” yang dilontarkan Pogaar bukan sekadar basa-basi, melainkan pengakuan tulus atas kehebatan Vingegaard yang berhasil merebut tahta darinya tahun lalu.

Pujian ini tentu menarik, mengingat rivalitas sengit yang telah mewarnai panggung balap sepeda dunia dalam beberapa tahun terakhir.

Keduanya saling bertukar serangan, mendominasi etape pegunungan, dan memaksa satu sama lain untuk melampaui batas kemampuan.

Namun, di balik persaingan yang membara, tersimpan rasa hormat yang mendalam.

Pogaar, yang kini menyandang gelar juara dunia, menyatakan “berharap untuk memenuhi ekspektasi” dalam upayanya meraih jersey kuning keempatnya.

Tekanan tentu besar, mengingat ia harus merebut kembali tahta yang direbut Vingegaard dengan performa dominan di pegunungan tahun lalu.

**Analisis Subjektif dan Komentar Mendalam:**Pujian Pogaar mungkin bisa diartikan sebagai upaya untuk meredakan tekanan pada dirinya sendiri.

Dengan melabeli Vingegaard sebagai “pemanjat terbaik,” ia seolah-olah menempatkan dirinya sebagai *underdog*, meskipun secara statistik dan rekam jejak, keduanya sangat berimbang.

Namun, jangan salah, Pogaar bukan tipe orang yang mudah menyerah.

Ia memiliki determinasi baja dan kemampuan luar biasa untuk memulihkan diri dari kemunduran.

Kekalahan tahun lalu pasti menjadi motivasi tambahan baginya untuk tampil lebih baik tahun ini.

**Statistik Terperinci dan Sudut Pandang Pribadi:**Melihat statistik, Vingegaard memang menunjukkan performa unggul di etape pegunungan pada Tour de France 2022.

Ia mampu melepaskan diri dari Pogaar di beberapa tanjakan krusial, menunjukkan kekuatan dan ketahanan yang mengagumkan.

Namun, Pogaar adalah seorang *all-rounder* yang tangguh, tidak hanya unggul di tanjakan, tetapi juga di *time trial* dan *sprint*.

Sebagai pengamat balap sepeda, saya melihat bahwa rivalitas Pogaar dan Vingegaard adalah anugerah bagi dunia olahraga.

Mereka saling memacu untuk menjadi lebih baik, menciptakan drama yang mendebarkan, dan menginspirasi jutaan penggemar di seluruh dunia.

Tour de France mendatang diprediksi akan menjadi panggung pertarungan yang lebih seru dan tak terduga.

Pogaar, dengan ambisi besar dan status juara dunia, akan berusaha membuktikan bahwa pujiannya kepada Vingegaard bukan berarti ia menyerah.

Sementara Vingegaard, dengan kepercayaan diri yang baru, akan berusaha mempertahankan tahtanya dan membuktikan bahwa ia memang layak disebut sebagai “pemanjat terbaik di dunia.

“Siapapun yang keluar sebagai pemenang, satu hal yang pasti: kita akan menyaksikan pertunjukan balap sepeda yang luar biasa.

Rivalitas Pogaar dan Vingegaard telah memasuki babak baru, dan dunia menunggu dengan napas tertahan untuk menyaksikan siapa yang akan menjadi raja di pegunungan Prancis.